Senin, 24 November 2014

M.IX. Outline (Rencana Kerja)

Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Manfaat Dalam Membuat Outline
  1. untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
  2. untuk menyusun kerangka karangan secara teratur.
  3. memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
  4. menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
  5. memudahkan penulis mencari materi pembantu.  
Langkah-Langkah Menyusun Karangan 
  1. menentukan tema dan judul.
  2. mengumpulkan bahan.
  3. menyeleksi bahan.
  4. membuat kerangka.
  5. mengembangkan kerangka karangan.
Menentukan Pola Susunan Kerangka Karangan
   
1. Secara Alamiah
          Pola Alamiah adalah susunan urutan kerangka karangan sesuai dengan kejadian yang nyata di alam. Pola Alamiah terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan ruang(spasial), urutan berdasarkan waktu(kronologis), dan urutan berdasarkan topik yang ada. 

A. Ruang (Spasial)
adalah landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempuyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. urutan biasanya digunakan dalam tulisan-tulisan yang besifat deskriptif. 
contoh: Topik(hutan yang sering mengalami kebakaran)
            - di daerah kalimantan
            - di daerah sulawesi
            - di daerah sumatra 

B. Waktu (Kronologis)
urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. biasanya tulisan seperti kurang menarik minta pembaca.
contoh: Topik (riwayat hidup seorang penulis)
            - asal-usul penulis
            - pendidikan si pernulis
            - kondisi kehidupan penulis
            - keinginan penulis
            - karir penulis 

C. Topik Yang Ada
suatu pola perlalihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada. suatu peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. untuk menggambarkan har tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus di jelaskan berturut-turut daralam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian-bagiannya itu.
 

2. Secara Logis
            Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran manusia untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu dituangkan dalam susuan atau urutan logis. berikut adalah macam-macam urutan logis yang dikenal yaitu urutan klimaks, urutan anti klimaks, urutan klausal (sebab-akibat atau sebalikanya), urutan pemecahan masalah, urutan umum-khusus, urutan familiaritas, urutan akseptabilitas.

A. Klimaks dan Antiklimaks
urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.
contoh: Topik (Turunnya Suharto)
            - keresahan masyarakat
            - merajalela nya praktek KKN
            - keresahan masyarakat
            - kerusuhan sosial
            - tuntutan reformasi menggema

B. Klausal
mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab. pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian-erincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi uamt manusia pada mumnya.
contoh: Topik (krisis moneter melanda tanah air)
            - tingginya harga bahan pangan
            - penyebab krisis moneter
            - dampak terjadi krisi moneter
            - solisi pemecahan masalah krisi moneter

C. Pemecahan Masalah
dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi dan akhirnya alternatif-alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
contoh: Topik (viris flu bagi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)
            - apa itu virus H1N1
            - bahaya virus H1N1
            - cara penanggulangannya

D. Umum-Khusus
dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).
contoh: Topik (pengaruh internet)
            - para pengguna internet
                = anak-anak
                = remaja
                = dewasa
             - manfaat internet
                = media informasi
                = bisnis
                = jaringan sosial
                = dll

E. Familiaritas
urutan Familiaritas dimulai dengan menggemukan sesuatu yang sudah dikenal, kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau belum dikenal. dalam keadaan-keadaan tertentu cara ini misalnya diterapkan dengan mempergunakan analogi.

F. Akseptabilitas
urutan Akseptabilitas mirip dengan urutan Familiaritas. bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan Akseptabilitas mempersoalkan apakah suaut gagasan diterima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat disetujui atau tidak oleh para pembaca.

Mengembangkan Kerangka Karangan
proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak ditulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. terbukti pula kekuatan baha materi yang dikumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. untuk itu pengembangnya harus sistematis dan terarah, begitu juga dengan pengembangnya.


thank's to:
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar