Aturan Pengetikan
1. Naskah diketik satu spasi pada kertas berukuran A4 dengan font 12 times new roman.
2. Jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari batas atas, batas kanan dan batas bawah.
3. Cara pengetikan bab dan subbab tidak menggunakan sistem numeral (1….,a….).
4. Jarak pengetikan bab satu dengan bab lainnya adalah 3 spasi (tidak berganti halaman baru.
5. Judul artikel diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold(cetak tebal) dengan posisi di tengah tanpa di garis bawahi.
6. Judul subbab ditulis dengan font style bold dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi dan kata sambung.
7. Judul anak subbab ditulis dengan font style italic dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata-kata tugas seperti preposisi dan kata sambung.
8. Judul bab diketik dengan menggunakan huruf kapital dengan font style bold dimulai dari sebelah kiri tanpa di garis bawahi.
9. Jarak pengetikan bab dan subbab 2,5 spasi.
10.jarak pengetikan antara subbab dengan kalimat di bawahnya 2 spasi.
11. Alinea baru diketik menjorok ke dalam sebanyak 7-8 karakter (sekitar 1,25 cm).
12. Nama-nama penulis dan alamat institusinya diketik tepat di bawah judul artikel dengan jarak 1,5 spasi.
13. Halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, serta kata pengantar, diberi nomor halaman angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i,ii,iii).
14. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
15. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab.
16. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.
17. Hindari penggunaan warna dalam gambar!.
Sistematika/struktur PKM GT
1. Bagian Awal = Bab
A. Halaman Judul = Subbab
a. Judul diketik dengan huruf besar
b. Nama penulis dan nomor induk mahasiswa
c. Perguruan tinggi
d. Tahun Penulisan
e. Kulit muka luar menggunakan plastik transparan biru muda
B. Lembar Pengesahan
a. Memuat judul, nama penulis, dan nomor induk
b. Ditandatangani dosen pembimbing, direktur kemahasiswaan lengkap dengan stempel perguruan tinggi
c. Diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan
C. Kata pengantar
D. Daftar isi dan daftar lain yang diperlukan seperti daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.
E. Ringkasan dibuat maksimum 1 halaman yang mencerminkan isi keseluruhan karya tulis (latar belakang, tujuan, landasan teori, metode penulisan, pembahasan, kesimpulan).
2. Bagian Inti
A. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan dan Manfaat yang ingin dicapai
B. Gagasan
a. Kondisi kekinian pencetus gagasan
b. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki keadaan pencetus gagasan
c. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang diajukan
d. pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masing.
e. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
3. Kesimpulan
a. Gagasan yang diajukan
b. teknik implementasi yang akan dilakukan
c. Prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan)
symber: http://diff-math-uns.blogspot.com/2012/09/aturan-pengetikan-1.html
Senin, 27 April 2015
Selasa, 20 Januari 2015
M.XIII. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis, dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
- Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
- Ditempatkannya didepan nama kecil
- Tahun Penerbitan
- Judul Buku
- Tempat Penerbitan
- Nama Penerbit
Cara Membuat Daftar Pustaka
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
- Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
- Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
- Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
- Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
- Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
- Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi
Contoh Daftar Pustaka
Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
- Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
Contoh Daftar Pustaka dari Buku :
- Buku ditulis satu Orang
Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
Buku ditulis dua Orang
Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
- Buku ditulis lebih dari dua orang
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company
Sumber :
M.XII. Catatan Kaki
Footnote merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:
- Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.
- Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
- Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
- Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
- Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
- Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
- Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
- Nomor halaman, dalam footnote - nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Ketentuan Kutipada pada Catatan Kaki (Footnote)
Ketentuan penulisan sumber pustaka diwujudkan dalam bentuk kutipan dan catatan kaki (footnote) adalah sebagi berikut:
- Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di atas garis ketikan teks naskah. Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab. Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam naskah essay harus disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote). Catatan kaki ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan. Catatan kaki dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai sesuatu yang dikemukakan di dalam teks.
- Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis "et all" (artinya dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan "dkk." (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak miring. Penulisan halaman disingkat dengan "hlm".
- Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid, op. cit., dan loc. cit.
- Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain.
- Op.cit. merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
- Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.
- Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum disela dengan sumber lainnya. Sebaliknya, penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.
Sumber :
M.XI. Konvensi Naskah
Pengertian Konvensi Naskah
Konvensi naskah adalah semua persyaratan formal yang sudah berdasarkan ketentuan, aturan yang lazim dan sudah disepakati bersama dalam suatu penulisan agar tampak lebih bagus dengan segala persyaratan yang meliputi bagian - bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia penulisan.
Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah
Sebuah karangan harus memenuhi tiga aspek utama persyaratan formal, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, Isi karangan, Bagian pelengkap penutup. Selain itu, karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan.
Unsur-unsur dalam penulisan sebuah karangan:
A. Bagian pelengkap pendahuluan
B. Bagian isi karangan
C. Bagian pelengkap penutup
Jenis - Jenis Naskah
1. Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
2. Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut Oleh konvensi.
3. Naskah Informal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh Konvensi.
Ketentuan Dalam Penulisan Naskah
2. PENULIS: nama penulis (tanpa gelar) ditulis 2 spasi di bawah judul dengan jenis huruf Arial 10 pt cetak tebal dan aligment center.
3. ALAMAT INSTITUSI: alamat institusi penulis ditulis 1 spasi di bawah nama penulis dengan jenis huruf Arial 8 pt cetak regular dan aligment center.
4. ABSTRAK: ditulis dalam Bahasa Inggris dan Indonesia dengan huruf Arial 9 pt, 1 spasi cetak regular dan aligment justify. Kata “Abstrak” dicetak tebal. Indents 1 cm dari kanan-kiri, jumlah kata maksimum 200 kata.
5. KATA KUNCI: ditulis 1,5 spasi setelah Abstrak, memuat kata-kata penting yang menjadi kata- kata kunci di dalam naskah (antara 3 - 5 kata kunci). Ditulis dengan jenis huruf Arial 9 pt cetak regular dan aligment justify. Kata “Kata kunci” dicetak tebal.
6. SISTEMATIKA NASKAH (tanpa lampiran): terdiri dari ABSTRAK, PENDAHULUAN, BAGIAN INTI (untuk naskah konseptual berisi kajian pustaka dan uraian analisis, sedangkan untuk naskah hasil penelitian berisi kajian pustaka, hasil dan pembahasan), dan PENUTUP (berisi kesimpulan dan saran atau bisa ditambahkan rekomendasi), serta DAFTAR PUSTAKA. Naskah ditulis dengan jenis huruf Arial 10 pt, 1,5 spasi cetak regular dan aligment justify. Judul bab ditulis dengan huruf kapital cetak tebal dan aligment left tanpa diberi nomor. Sub bab ditulis dengan huruf kapital pada awal kata saja, dicetak tebal, aligment left dan tanpa diberi nomor. Sub-sub bab selanjutnya ditulis dengan huruf kapital pada awal kata saja, dicetak miring, aligment left dan tanpa diberi nomor.
7. GAMBAR, PERSAMAAN, dan TABEL: diberi judul/keterangan dan nomor urut dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Keterangan dan nomor urut gambar ditulis di bawah gambar, jenis huruf Arial 9 pt, dicetak regular dan aligment center.
b. Persamaan diberi nomor urut langsung.
c. Keterangan dan nomor urut tabel ditulis di atas tabel, jenis huruf Arial 9 pt cetak bold dan aligment left.
Baik gambar, persamaan, dan tabel yang mengambil dari sumber lain harus dicantumkan sumbernya (nama penulis sumber dan tahun penerbitannya).
8. DAFTAR PUSTAKA: Penulisan daftar pustaka diurutkan secara alpabetis dengan jenis huruf Arial 10 pt. Sistem penulisan adalah:
a. Buku: Nama Penulis. tahun terbit. Judul Buku. Edisi ##. Kota: Penerbit.
b. Buku terjemahan: Nama Penulis. tahun terbit. Judul Buku (terjemahan Nama Penterjemah). Kota: Penerbit.
c. Buku kumpulan artikel: Nama Penulis (Ed. atau Eds.). tahun terbit. Judul Buku. Kota: Penerbit.
d. Artikel dari buku: Nama Penulis. tahun terbit. “Judul Artikel”. Dalam Nama Penulis (Ed. atau Eds.), Judul Buku. Kota: Penerbit.
e. Artikel dari majalah/jurnal: Nama Penulis. tahun terbit. “Judul Artikel”, Nama Jurnal, Volume ##, Nomor ##, Bulan, hlm. ## – ##.
f. Makalah: Nama Penulis. tahun penyelenggaraan. Judul Makalah. Makalah disajikan dalam Nama Forum. Nama Institusi Penyelenggara Forum, Kota, tanggal, Bulan penyelenggaraan.
g. Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan Penelitian: Nama Penulis. tahun. Judul Skripsi/Tesis/Desertasi/ Penelitian. Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan Penelitian tidak diterbitkan. Nama Program Studi, Nama Institusi, Kota.
h. Artikel Jurnal Elektronik: Nama Penulis. tahun terbit. Judul Artikel. Nama Jurnal. Diperoleh dari Alamat Hompage/Web (tanggal Bulan tahun).
i. Dokumen Internet: Nama Penulis. tahun terbit. Judul Dokumen. Alamat Hompage/Web (tanggal Bulan tahun).
j. CD-ROM: Nama Penulis. Tahun terbit. Judul Artikel. (CD-Rom). Kota: Penerbit.
9. Ukuran kertas A4 (210 x 297) mm dengan batas tepi (margin) atas 2,5 cm, batas tepi bawah 3,5 cm, dan batas tepi kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm. Untuk lebar header 0 cm dan footer 2 cm.
10. Setting halaman adalah dua kolom dengan jarak antar kolom 0,8 cm dan lebar kolom 7,6 cm.
11. Setiap alenia baru ditulis dengan mengosongkan selebar 1,25 cm dari pias depan.
Sumber :
Sabtu, 29 November 2014
M.X. Kutipan
Pengertian Kutipan
Prinsip-Prinsip Dalam Mengutip
beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut :
1. Kutipan Langsung
2. Kutipan Tidak Langsung.
3. Kutipan Pada Catatan Kaki.
4. Kutipan Atas Ucapan Lisan.
5. Kutipan Dalam Kutipan.
Sumber :
https://girlycious09.wordpress.com/
kutipan adalah suatu kaya yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Manfaat Mengutip
- menunjukan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
- menunjukan kecermatan yang lebih akurat.
- memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
- memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
- mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
- meningkatkan peninjauan penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Prinsip-Prinsip Dalam Mengutip
- Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, Maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. kta sebagai Pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
- Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa Penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam Sumber kutipan kita, caranya: menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea (bagian yang Dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi), menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu Alinea (bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis/dari margin kiri Sampai marginkanan).
- Kutipan Langsung.
- Kutipan Tidak Langsung.
- Kutipan Pada Catatan Kaki.
- Kutipan Atas Ucapan Lisan.
- Kutipan Langsung Pada Materi.
beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut :
1. Kutipan Langsung
a. kutipan langsung tidak lebih dari empat baris.
kutipan diintegrasikan dengan teks, jarak antar baris kutipan dua spasi, kutipan diapit dengan tanda kutip, sudah kutipan selesai langsung dibelakan yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengaran, tahun terbit, dan nomor tempat kutipan itu diambil.
b. kutipan langsung yang terdiri lebih dari 4 baris.2. Kutipan Tidak Langsung.
3. Kutipan Pada Catatan Kaki.
4. Kutipan Atas Ucapan Lisan.
5. Kutipan Dalam Kutipan.
Sumber :
https://girlycious09.wordpress.com/
Senin, 24 November 2014
M.IX. Outline (Rencana Kerja)
Outline
1. Secara Alamiah
2. Secara Logis
Pengertian Outline menurut bahasa adalah kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Manfaat Dalam Membuat Outline
- untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
- untuk menyusun kerangka karangan secara teratur.
- memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
- menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
- memudahkan penulis mencari materi pembantu.
- menentukan tema dan judul.
- mengumpulkan bahan.
- menyeleksi bahan.
- membuat kerangka.
- mengembangkan kerangka karangan.
1. Secara Alamiah
Pola Alamiah adalah susunan urutan kerangka karangan sesuai dengan kejadian yang nyata di alam. Pola Alamiah terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan ruang(spasial), urutan berdasarkan waktu(kronologis), dan urutan berdasarkan topik yang ada.
A. Ruang (Spasial)
adalah landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempuyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. urutan biasanya digunakan dalam tulisan-tulisan yang besifat deskriptif.
contoh: Topik(hutan yang sering mengalami kebakaran)
- di daerah kalimantan
- di daerah sulawesi
- di daerah sumatra
B. Waktu (Kronologis)
urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. biasanya tulisan seperti kurang menarik minta pembaca.
contoh: Topik (riwayat hidup seorang penulis)
- asal-usul penulis
- pendidikan si pernulis
- kondisi kehidupan penulis
- keinginan penulis
- karir penulis
C. Topik Yang Ada
suatu pola perlalihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada. suatu peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. untuk menggambarkan har tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus di jelaskan berturut-turut daralam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian-bagiannya itu.
2. Secara Logis
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran manusia untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu dituangkan dalam susuan atau urutan logis. berikut adalah macam-macam urutan logis yang dikenal yaitu urutan klimaks, urutan anti klimaks, urutan klausal (sebab-akibat atau sebalikanya), urutan pemecahan masalah, urutan umum-khusus, urutan familiaritas, urutan akseptabilitas.
A. Klimaks dan Antiklimaks
urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.
contoh: Topik (Turunnya Suharto)
- keresahan masyarakat
- merajalela nya praktek KKN
- keresahan masyarakat
- kerusuhan sosial
- tuntutan reformasi menggema
B. Klausal
mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab. pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian-erincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi uamt manusia pada mumnya.
contoh: Topik (krisis moneter melanda tanah air)
- tingginya harga bahan pangan
- penyebab krisis moneter
- dampak terjadi krisi moneter
- solisi pemecahan masalah krisi moneter
C. Pemecahan Masalah
dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi dan akhirnya alternatif-alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
contoh: Topik (viris flu bagi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)
- apa itu virus H1N1
- bahaya virus H1N1
- cara penanggulangannya
D. Umum-Khusus
dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).
contoh: Topik (pengaruh internet)
- para pengguna internet
= anak-anak
= remaja
= dewasa
- manfaat internet
= media informasi
= bisnis
= jaringan sosial
= dll
E. Familiaritas
urutan Familiaritas dimulai dengan menggemukan sesuatu yang sudah dikenal, kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau belum dikenal. dalam keadaan-keadaan tertentu cara ini misalnya diterapkan dengan mempergunakan analogi.
F. Akseptabilitas
urutan Akseptabilitas mirip dengan urutan Familiaritas. bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan Akseptabilitas mempersoalkan apakah suaut gagasan diterima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat disetujui atau tidak oleh para pembaca.
Mengembangkan Kerangka Karangan
proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak ditulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. terbukti pula kekuatan baha materi yang dikumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. untuk itu pengembangnya harus sistematis dan terarah, begitu juga dengan pengembangnya.
thank's to:
Minggu, 16 November 2014
M.VIII. Pengembangan Alenia (Pembedaan Topik, Tema, Judul)
Topik
Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Syarat sebuah topik :
1. Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll
Sumber-sumber mendapatkan topik :
1. Dosen
2. Bulletin
3. Majalah
4. Hasil obrolan dengan masyarakat
5. Kumpulan judul dan abstrak penilitian
Pembatasan sebuah topik :
Topik harus terbatas. Mengapa topik itu harus terbatas? karena apabila suatu topik itu terlalu luas maka topik itu akan menjadi dangkal dan tidak menarik untuk dibahas. Adapun yang mencakup dalam pembatasan tersebut meliputi : konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data dan waktu pengumpulan data. Elemen – elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain, apabila salah satu elemen tersebut ada yang hilang maka sebuah topik itu tidak akan menarik dan akan terasa membosankan. Contoh apabila dalam memilih sebuah topik kita tidak menghiraukan konsep dari topik itu sendiri maka topik yang kita pilih itu tidak akan menarik si pembaca untuk membaca artikel yang telah kita buat. Jadi, pada intinya semua elemen tersebut saling mendukung agar sebuah topik itu dapat menarik perhatian si pembaca untuk membaca artikel yang kita buat.
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. tema adalah sebuah gagasan pokok dalam sebuah tulisan. tema adalah gagasan pokoknya.
Syarat sebuah tema :
1. Tema menarik perhatian penulis.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Cara merumuskan tema :
1. Kejelasan
2. Kesatuan
3. Perkembangan
4. Keaslian
5. Judul
Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Syarat sebuah topik :
1. Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll
Sumber-sumber mendapatkan topik :
1. Dosen
2. Bulletin
3. Majalah
4. Hasil obrolan dengan masyarakat
5. Kumpulan judul dan abstrak penilitian
Pembatasan sebuah topik :
Topik harus terbatas. Mengapa topik itu harus terbatas? karena apabila suatu topik itu terlalu luas maka topik itu akan menjadi dangkal dan tidak menarik untuk dibahas. Adapun yang mencakup dalam pembatasan tersebut meliputi : konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data dan waktu pengumpulan data. Elemen – elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain, apabila salah satu elemen tersebut ada yang hilang maka sebuah topik itu tidak akan menarik dan akan terasa membosankan. Contoh apabila dalam memilih sebuah topik kita tidak menghiraukan konsep dari topik itu sendiri maka topik yang kita pilih itu tidak akan menarik si pembaca untuk membaca artikel yang telah kita buat. Jadi, pada intinya semua elemen tersebut saling mendukung agar sebuah topik itu dapat menarik perhatian si pembaca untuk membaca artikel yang kita buat.
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. tema adalah sebuah gagasan pokok dalam sebuah tulisan. tema adalah gagasan pokoknya.
Syarat sebuah tema :
1. Tema menarik perhatian penulis.
2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Cara merumuskan tema :
1. Kejelasan
2. Kesatuan
3. Perkembangan
4. Keaslian
5. Judul
Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)